Haji menurut istilah adalah bermaksud untuk mengunjungi sesuatu, yaitu mengunjungi rumah Allah atau Baitullah untuk menjalankan ibadah kepada Allah SWT.
Umrah menurut istilah adalah mendiami sesuatu atau mengunjungi, yaitu mengunjungi Baitullah atau rumah Allah untuk melaksanakan ritual ibadah kepada Allah SWT.
Perbedaan haji dengan umrah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan haji dilakukan hanya pada bulan haji atau pada tanggal 9 sampai dengan13 Zulhijjah, sedangkan pelaksanaan umrah bisa dilakukan kapan saja atau tidak terikat waktu tertentu
2. Pelaksanaan haji tidak dilakukan di Makkah saja, akan tetapi wuquf juga di Arafah dan melempar jumrah di Mina. Sedangkan pelaksanaan umrah dilakukan di Masjidil Haram saja, yaitu di Mekkah dan hanya melaksanakan ritual ibadah tawaf dan sa’i.
Sebenarnya ada banyak hal yang membedakan antara ibadah haji dan umroh, perbedaannya yaitu mengenai waktu, tempat, dan tata cara pelaksanaan.
Umrah
- Ihram, yaitu memakai pakaian atau baju ihram setelah melakukan mandi atau berwudhu, dilanjutkan shalat dua rakaat dengan niat ihram.
- Adapun tempat untuk berangkatnya yaitu dimulai dari salah satu tempat-tempat berikut ini:
- Dzulhulaifah bagi jamaah yang berangkat dari arah Madinah
- Juhfah bagi jamaah yang berangkat dari arah Syiria dan Mesir
- Qarnulmanazil bagi jamaah yang berangkat dari arah Najd
- Yulamlam bagi jamaah yang berangkat dari arah Asia Tenggara, India dan Yaman.
- Dzati Iraq bagi jamaah yang berangkat dari arah Irak
- Makkah bagi jamaah yang berangkat dari Mekah
- Setelah itu berangkat ke Masjidil Haram, kemudian mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali yang dimulai dari arah Hajar Aswad atau ritual tersebut dinamakan Tawaf. Dan posisi orang yang tawaf berada di sebelah kanan Ka’ba.
- Kemudian melakukan sa’i, yaitu berlari-lari kecil diantara bukit Shafa dengan Marwah.
- Setelah melakukan sa’i, setiap jamaah memotong rambut sedikit agar bebas dari ketentuan-ketentuan ihram atau ritual ini disebut tahallul. Dan setelah tahallul ini, selesai pulalah ibadah umrah.
Haji
- Ibadah haji dapat dilakukan dengan tiga cara berikut ini:
- Setelah tahallul umroh atau sudah berganti dengan baju biasa, pada tanggal 8 Zulhijjah, setiap jamaah memakai pakaian ihrom lagi untuk melaksanakan ibadah haji. Hal demikian disebut dengan Haji Tamattu’
- Setelah umrah tidak bertahallul atau tetap dengan pakaian ihram, kemudian langsung dilanjutkan melaksanakan ritual ibadah haji. Dan ibadah haji demikian disebut Haji Qiran.
- Hanya melaksanakan ibadah haji tanpa terlebih dahulu melaksanakan umroh. Ibadah haji itu disebut Haji Ifrad.
- Pada tanggal 8 Zulhijjah disebut juga dengan hari Tarwiyyah, yaitu seluruh jamaah haji setelah berpakaian atau berbaju ihram berangkat ke padang Arafah untuk melakukan wukuf.
- Pada tanggal 9 Zulhijjah, diperkirakan memasuki waktu Magrib, setiap jamaah haji berangkat ke Muzdalifah sekaligus menginap di sana satu malam, sambil mengambil batu-batu yang kecil atau kerikil sebanyak 70 buah.
- Pada tanggal 10 Zulhijjah pagi hari (masih gelap), setiap jamaah harus sudah berada di Mina untuk melakukan Jumratul ’Aqabah, yaitu melemparkan batu kerikil tadi sebanyak 7 buah dengan 7 kali lemparan pada satu tempat.
- Setelah melakukan tahallul, setiap jamaah melakukan penyembelihan hewan kurban di Mina.
- Dilanjutkan siang harinya berangkat menuju Makkah untuk melakukan tawaf ifadhah.
- Sebelum Magrib pada tanggal 10 Zulhijjah, setiap jamaah diharuskan sudah berada di Mina lagi.
- Pada tanggal 11, 12, 13 (atau tangal 11 dan 12 saja, setiap jamaah pulang menuju Makkah sebelum memasuki waktu Magrib tanggal 12 Zuhijjah) untuk melanjutkan pelaksanaan umrah dengan melemparkan batu kecil pada tiga tempat, yaitu sebanyak 7 batu dengan 7 kali lemparan (sehari berarti melakukan 21 kali lemparan).
- Selesai melakukan jumrah keseluruhan, setiap jamaah menuju Makkah untuk menyiapkan pulang ke tanah air.
- Menjelang pulang setiap jamaah diperintahkan untuk melakuka tawaf wada’ atau tawaf perpisahan terlebih dahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar